Sabtu, 2 Agustus 2008 kemarin, antrian panjang kembali terjadi di pangkalan minyak tanah daerah Krembangan Surabaya. Sejak pagi, warga yang tinggal di wilayah Surabaya Utara itu berbondong-bondong untuk mendapatkan minyak tanah yang sudah semakin langka.
Walaupun harga yang dipatok cukup tinggi, yaitu antara Rp 4.000,- sampai Rp 7.000,- namun semua itu tidak menjadi penghalang warga untuk mengantri, apalagi minyak tanah sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Program konversi dari minyak tanah ke gas elpiji yang dicanangkan oleh pemerintah, masih belum diketahui tingkat keberhasilannya. Beberapa wilayah di Surabaya masih belum mendapatkan kiriman kompor gas tersebut. Padahal di daerah lain, kompor tersebut sudah lama diterimanya.
Di wilayah Pesapen Barat, kompor gas baru diterima hari Minggu (3/8) kemarin, padahal wilayah lain sudah. Meski terlambat, kedatangan kompor gas ini disambut antusias oleh warga, khususnya bagi warga yang masih menggunakan minyak tanah.
Namun demikian, ternyata tidak semua warga mengaku menggunakan kompor gas yang baru diterimanya itu. Mereka enggan menggunakannya karena menyangkut faktor keamanan. Mereka lebih mengutamakan keselamatan jiwanya, daripada kemudahan yang ditawarkan oleh kompor gas itu. Apalagi banyak diberitakan tentang tabung gas elpiji yang meledak.
Mereka lebih suka menyimpannya di ruangan tertentu atau bahkan menjualnya dengan harga yang murah. Harga kompor gas dijual seharga Rp 25.000,- sedangkan tabung gas dijual seharga Rp 100.000,-. Hasil penjualan inilah yang nantinya bisa digunakan untuk membeli minyak tanah.
Untuk rumah tangga saya sendiri, sudah jauh hari menggunakan blue gaz, walaupun kemarin juga mendapat kiriman kompor gas elpiji. Menurut saya, blue gaz lebih aman, lebih murah, tidak khawatir meledak walaupun terjadi kebocoran. Agennya pun ada di mana-mana, bisa didapatkan setiap saat dan tidak perlu ngantri.
Comments
negoro penghasil minyak, tapi kentekan minyak,…
*dimana-mana juga antri pak! di dekat kampus saia juga gitu, sampek ada warung yang tutup gara-gara gak dapat minyak!!..
gara2 minyak naek… tempat nongkrong favorit saya naikin harga mi goreng juga… hehehehe warkop pun kena imbas
entek minyake dijual gae modal kampanye ….
*ngeroweng…. ๐
Indonesia negara kaya minyak
tapi kok langka
tanya kenapa!
mendingan indonesia diganti aja namanya jadi indomie yang beraneka rasa ( kayak bhineka tunggal ika )
mendingan indonesia ganti namanya menjadi indomie yang beraneka rasa ( bhineka tunggal ika)
terlihat terburu-buru dalam konfersi minyak tanah ke gas. pengannya serba instan ya begini ini jadinya. mending beramai-ramai bikin bahan bakar sendiri.
dimana2 antre minyak… dimana2 antre… iya kalo antrenya bagus kayak bebek gitu. lha wong udah di pinggir jalan antrinyasemrawut pula gini ini bukan hanya minyak yang susah tapi jalan juga susah… hehehe
sekarang serba mahal dan ga aman.
susah juga agar dapur tetep ngebul…
minah… minah nasibmu kini…
Lho pak kalo menurut saya LPG yang digunakan itu labiah hemat daripada minyak tanah. Dan tingkat keselamatannya juga baik. Mungkin Si pengguna kurang mengerti hal itu !!!!
iya nich, harga kopi cingkir diwarung langganan saya juga ikut naik… ๐
pake gas mahal…, pake minyak susah nyari nya.., pake kayu bakar udah jarang pohon di jakarta.. pusing deh lama lama ๐
lebih parahnya lagi… “Boncel kalo mandi pake…? MINYAK….!”
minyak,… minyak,… kemana engkau menghilang…..
hiks… hiks… ๐
pasti ada yg nimbun nih Mas
Saya juga heran Mas. Kenapa ditempatku (Riau) yg notabene penghasil minyak juga langka. Antrian panjangnya bukan kepalang (kayak lagu ular tangga). Dimana letak salahnya? Pertamina bilang stok BBM cukup. Tapi kenyataannya beda. Apa perlu Pertamina diaudit sama KPK ya?
bagemanapun juga amannya… ya lebih aman kompor biasa…
*kata mama*
prihatin juga, indonesia semakin memprihatinkan
itu gara2 SCM yang buruk.. sengaja di tahan diatas..
Itulah kenyataan yang terjadi mas, program yang menurut pemerintah dianggap baik belum tentu baik menurut rakyat karena belum melakukan kajian secara mendalam, tapi klo kenyataannya seperti itu ya gimana lagi, mau tidak mau ya harus kita jalani aja
Ini menandakan manajemen penyediaan energi di negara kita yang tidak beres. Sumber energi di negeri kita sungguh melimpah, namun mereka tidak bisa langsung dipakai, perlu pengolahan lebih lanjut lewat penanganan dan manajemen yang profesional agar energi tersebut dapat dipakai oleh konsumen rumah tangga.
Namun, jikalau manajemen energi tidak profesional jadilah seperti ini… kekurangan pasokan bahan bakar/energi di sana sini. Keadaan justru terbalik di negara2 maju, di mana sumber energi sedikit dan harus diimpor namun karena penanganannya yang baik dan profesional, rakyatnya tidak pernah kekurangan bahan bakar/energi. Sungguh ironis…. namun nyata! ๐
Selain tangan trampil dan profesional, perlu personal yg benar2 jujur terpercaya (sdm yg handal)untuk mengatur alur administrasi dalam hal ini bahan bakar agar tepatsasaran.
Untuk kompor yang dibagikan sudah selayaknya disertakan ahli (mengerti hal2 ttg standar kualitas,pemakaian) yang dapat menjamin keamanan. Kolo perlu
ada uji coba sebelum dibagikan ke warga
tempatku juga minyak langka bro, tangerang nih…
udah susah dicari… mahal pula ๐ nasiiibbb….
Jadi ingat tahun 62 an….tiap rumah dikasih kupon, untuk jatah beras, gula, minyak dsb nya. Itupun juga masih antrinya panjang…..
wah di foto pak edi sebelah mana? sempet2 ngambil pas ngantri..hehehe ampun pak, peace ๐
gas yang kecil itu rawan betul, dari pertamina sendiri yang sembrono kerjanya, masa tabung gas tidak dikasi karet pengaman agar tidak bocor.. pertamina parah!!!
Ass. Wr. Wb. Pak Edi .. hMM .. baru pertama kali nieh di ajarin pak Edi waktu kelas XI . Kuw pengen bapak ngajarin anak-anak termasuk aku buat bikin Macromedia ya Pak . Saya pengen banget bisa buat apLikasi dalam bentuk Macromedia . Makacih Pak .. !!
About Minyak Tanah .. menurut saya sekarang semakin lama semakin jarang yang namanya Minyak Tanah. Sekarang menjadi langka dan sulit untuk ditemukan.
Sehingga banyak masyarakat yang antri berbondong – bondong untuk membeli minyak di suatu tempat, karena minyak tanah masih lebih murah dari pada gas-gas seperti LPG.
Semoga jangan menambah kesengsaraan bagi rakyat kita, Amin!
[GiZa – XI A4/15]
Pake minyak tanah mahal, pake kompor gas takut meleduk. Wah,mending beli makan di warung aja (pemikiran anak kos kayak saya) hehehe…
apakah minah bener2 akan hilang? *minah=minyak tanah*
Di bangkok juga minyak tanah sulit, sebab semua penduduk sudah beralih ke gas.
Oh minyak q malang minyak q mahal…Pake’ kayu bakar ajah hemat banget itu
Hmm…
Mungkin sejenis gas atau blue gas lebih hemat, namun masalahnya adalah adalah daya beli masyarakat yg masih rendah. Masyarakat lebih mudah beli minyak tanah yg bisa dibeli hanya satu liter, tapi jika gas?? pastinya harus beli satu tabung yg harganya jelas lebih mahal..
Qk mahal banget minyak111 padahal barangnya langka???
mAhAl bGt YAW mInYaK tNaH cKrG???,,,
pDAHAL kAn KACiAn OrG2 Yg GAG mAmPu,,,,,
Jalanlah sampe ke minah
Memang membiasakan menggunakan gas sbg pengganti minyak tdk mudah, apalagi skrg banyak berita di tv ttg musibah yg terjadi krn gas. Org pk mitan bkn krn g ada duit beli tabung gas, tp emg faktor kebiasaan & kenyamanan saja.
Gas sndr skrg jg lg langka. Apalagi harga tabungnya itu muahaaallll…. Klo sy dirumah msh pk gas biasa, blm pnh pk blue gas.
minyak tanah di tegal Rp4200
beli 1liter dapat 2 liter tapi bayarnya Rp8400
hehehe…
wah…sama dunks….orang tua gw juga pk bluegaz
tp ukurannya lebih mini yak ?!?
realitanya sebenranya negeri ni kaya akan minyak, di cepu katanya cadangan minyaknya msh baaaaaaaaaaanyuaaaak …..
tp malahan dijual ke asing….sapa dunks yang salah 1?!
Asoi..asoi…rempo!!
minyak mahal….
banyak sekolah roboh…
hutan di babat tuan-tuan dari sebrang…
bapak terhormat DPR minta jatah wanita…
Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!
Aku gak mau tau apa yang terjadi “DI ATAS” sana…yang aku tau hanya, esok ada Ubi untuk di rebus!!
Yoo…yooo…asoi…asoi…rempo!!
alhamdulillah, walopun bukan pengguna minyak tanah untuk keperluan memasak, tapi disini belom keliatan ada tanda2 minyak tanah langka..
tuh di pengkolan deket rumah, jual minyak tanah.. gak ada yang antri… biasa aja malah
๐
Kalo dipedalaman seperti apa ya, masih ingat dulu di irian jaya masih menggunakan kayu untuk membuat api. bahkan api abadi dari batu, sekarang batunya dah dicuri freeport ๐
Untung disini warga non karyawan rata2 makai gas dan listrik. Untuk Karyawan yang menyebar hampir seluruh pelosok Sorowako, memakai listrik untk aktivitas masak-memasak…
Coba klo barang yang disimpan itu meledak ya…. gw tepuk tangan tuh… he…he…
Pemerintah sepertinya tidak peduli lagi dengan rakyat kecil.
Banyak para pejabat yang meninngalkan tugasnya untuk kampanye pemilu 2009!!!! ๐ :((
Salam
ada satu ironi sebenarnya, pemerintah begitu keukeuh maksa rakyatnya konversi minyak tanah ke gas, eh sesudah itu malah gas langka, minyaknya apalagi.sudah langka mahal pula..maunya apa toh pemerintah ini..doyan amat bikin rakyat menderita hiks..
selalu saja terjaid ironi, pak. konon negara kita ini termasuk pengekspor minyak, kok rakyat sendiri susah cari minyaknya. rakyat agaknya masih bisa menerima harga minyak dinaikkan. tapi kalau sudah sampai langka hingga harus antre, wah repot, pak, repot. kapan, ya, pak, rakyat bisa hidup sejahtera?
Sungguh2 mahal minyak!!!!!
udah tambah mahal..
pake antri jugak..
waiyuh..
ibu saya dirumah juga masih pake minyak tanah…
udah kebiasaan soalnya…
make gas kalo lagi kepepet…
Di tempat saya juga minyak tanah makin langka. Padahal di tempat saya penghasil minyak bumi juga lho. Jadi kayak ayam klenger diatas tumpukkan beras. Weleh..weleh…
lama ndak beli minyak tanah.. ๐
yang salah ini pemerintah ato ???
hiks..hiks.. semakin kacau saja negara kita ini ya…
mudah2an badai cepat berlalu dari negri tercinta ini ya…