Di era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin pesat. Berbagai produk dari vendor dan merk-merk baru bermunculan sehingga membuat semakin ketatnya persaingan bisnis di bidang IT ini. Pada awalnya merk-merk terkenal selalu merajai disetiap perdagaangan. Produk mereka selalu banyak diminati konsumen karena kualitas produk yang diberikan memang bagus walaupun harganya mahal. Dan pada saat merk-merk baru bermunculan, dengan berbagai fitur tambahan yang menarik, serta dengan harga yang jauh lebih murah membuat konsumen mulai beralih memilih produk dari merk baru tersebut. Menghadapi kenyataan seperti itu, vendor dari merk-merk terkenal mulai memutar otak untuk berpikir agar produknya tetap diminati oleh konsumen. Akhirnya ditemukan solusi dengan sedikit menurunkan kualitas produk mereka agar harganya bisa seimbang dengan harga produk dari merk-merk baru tersebut. Dengan strategi yang diterapkan vendor merk-merk terkenal itu, vendor merk-merk baru mulai tidak berkutik. Menurut mereka, menurunkan kualitas produknya agar mempunyai harga yang jauh lebih murah dari produk merk-merk terkenal sudah tidak mungkin dilakukan, karena mereka tahu bahwa memang kualitas produknya tidak sebagus vendor merk-merk terkenal. Akhirnya ditemukan cara dengan memberikan embel-embel “Garansi Lifetime” untuk produk-produk mereka. Rupanya cara ini sangat efektif. Terbukti dengan banyaknya produk-produk di pasaran yang disertai dengan embel-embel “Garansi Lifetime” seperti yang saya saksikan di Hi-Tech Mall beberapa hari yang lalu.
Yang patut dipertanyakan, apakah garansi lifetime itu memang benar-benar ada ataukah hanya sekedar embel-embel saja? Apakah kualitas produk-produk mereka sudah benar-benar bermutu sehingga berani memberi garansi lifetime? Kalau misalkan, sekarang saya membeli flashdisk berkapasitas 2GB seharga Rp 90.000,- kemudian rusak setelah saya pakai selama 30 tahun (sekitar tahun 2038) apakah akan diganti dengan flashdisk yang baru? Kalau 30 tahun lagi flashdisk berkapasitas 2GB itu tidak diproduksi lagi, kira-kira akan diganti dengan flashdisk kapasitas berapa GB? Kemudian kalau seandainya 30 tahun lagi stan penjual flashdisk tersebut tutup, kemana saya harus komplain? Dan sederet pertanyaan lagi yang saya tidak tahu kepada siapa saya bertanya dan tidak tahu siapa yang berhak menjawabnya.
Leave a Reply